Dalam pengertianya yang umum
organisasi adalah setiap sistem kerjasama yang dijalankan oleh sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu apa pun.
Organisasi adalah juga sistem.
Sistem yang berupa organisasi ini terdiri dari 3 unsur yang saling berhubungan
, yaitu sekelompok orang , kerjasama, dan tujuan tertentu. Setiap organisasi
tersusun dari kelompok orang. Orang-orang ini melakukan kerjasama, dan
kerjasama itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka setujui
bersama.
Kerjasama di antara orang-orang dlam organisasi menyangkut beberapa segi
lainnya di sampingnya bidang kerja. Untuk dapat bekerjasama orang-orang itu
harus dapat berkomunikasi satu sama lain. Chester Bernard menaruh ‘
communication’ sebagi unsur yang pertama dari segenap organisasi. Selanjutnya
agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya, maka dalam
pelaksanaan kerjasama itu harus ada koordinasi, yaitu kontak dan
keselarasan di antara orang-orang maupun kegiatan –kegiatanya sehingga
semuanya berlangsung secara tertib dan seirama kearah tercapainya organisasi.
Dengan adanya koordinasi dapatlah dihindarkan adanya kekacauan ,
percekcokan , kekembaran kerja , atau kekosongan kegiatan.
Agar suatu organisasi dapat
benar-benar mencapai tujuannya secara penuh , maka tataraga organisasi itu
harus memenuhi 2 syarat, yaitu efisiensi dan sehat. Tataraga organisasi yang
efisien berarti bahwa organisasi itu memiliki susunan yang logis dan bebas dari
sumber-sumber pergesekan sehingga segenap perbandingan yang terbaik antara
usaha sengan hasil kerjanya.
Setiap organisasi dibentuk tentulah
karena adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai . Tujuan ini menentukan
macam-macam dan luasnya pekerjaan yang harus dilaksanakan . Segenap pekerjaan
itu dengan penertiban akan menjadi berbagai fungsi. Suatu fungsi adalah
sekelompok aktivitas atau pekerjaan yang tergolong pada jenis yang sama
berdasarkan sifatnya, pelaksanaanya, ataupun karena merupakan suatu urutan atau
secara praktis saling tergantung satu sama lain.
Demikianlah tujuan organisasi dengan
tahap kelanjutanya di atas merupakan serangkaian ketergantungan yang
untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan → Pekerjaan
→Fungsi →Tugas → Pelimpahan Wewenang → Permintaan Tanggung
Jawab → Kewajiban Bertanggung Jawab.
Tangung jawab terakhir
mengenai penunaian secara sepatutnya dari seluruh tugas yang berarti
tercapainya tujuan organisasi berada di atas pundak pihak pimpinan. Jadi,
pemimpin organisasi bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasinya.
→Glenn W, Howard dan Edward
Masonbrink (Administration of Physical
Education, 1963) mencatat bahwa kantor sebagai pusat aktivitas
administrasi dapat berfungsi sebagai suatu :
- ruang studi dan kerja (a work and
study room ),
- suatu ruang konperensi (
aconference room ) ,
- suatu ruang perundingan ( a
negotiating room ),
- suatu pusat informasi ( an
information center),
- suatu pusat pelayanan ( a service
center ),
- suatu ruang warkat ( a room of
records),
- suatu ruang penerima tamu ( a
reception room),
- dan seringkali semata-mata sebagai
suatu lambang status ( a symbol of status).
Sebagai contoh sebuah
perusahaan dapt mempunyai struktur organisasi yang dapt digambrkan
sebagai berikut :
PUCUK PIMPINAN
①Bagian Produksi
②Bagian Marketing
③Bagian Accounting
④Unit OfficeManager
Dengan demikian , dalam praktek
perusahaan wewenang koordinasi dan tugas pelayanan office manager itu dapat
digambarkan demikian :
PUCUK PIMPINAN
①Bagian Produksi - kantor pabrik A & kantor pabrik
B
②Bagian Marketing - kantor penjualan
③Bagian Accounting - kantor keuangan
④Unit Office Manager - juru- juru tata usaha
→Berhubungan dengan pelayanan
perkantoran yg tidak hanya berjalan dalam lingkungan kantor tidak hanya
seseorang office manager saja , melainkan menjangkau sampai seluruh unit-unit
lainnya dalam organisasi, maka pengorganisasian perlu mengikuti asaz-asaz
petunjuk dari simmons yg berikut :
a.
Pola atau tataraga organisasi bagi sesuatu kantor bergantung pada
besarnya kantor itu.
b.
Sesuai dengan kecenderungan organisasi yg mungkin terus berkembang dari waktu
ke waktu ( misalnya sebuah perusahaan yg selalu meningkat hasil penjualanya ).
c.
Pengorganisasian terhadap sesuatu kantor harus direncanakan dari bawah, yaitu
para juru tatausaha menuju ke atas.
d.
Bilamana sesuatu kantor telah berkembang cukup besar, perlu diadakan para
pemimpin kelompok kerja( group leader) yg bertindak sebagai pembantu pelaksana
meupun sebagi pengawas.
e.
Rentangan control dariseseorang yg telah pengawas terhadap pegawai bawahan dala
sesuatu kantor hendaknya berkisar pada 6 orangsesuai dengan sederhana atau
rumitnya pekerjaan.
f.
Dalam setiap kantor yg telah cukup berkembang, tingkat jenjang organisasi yg
diciptakan hendaknya tidak lebih daripada 2 tingkat.
g.
Dalam sesuatu kantor perlu diangkat wakil manager untuk memikul tugas
bilamana manager tidak dapat menghadiri pertemuan lainnya.
→Mengenai pola pembagian
kerja di antara para pegawai dalam bidang tatausaha , pada umumnya menurut
C. L Littlefield dan R. M . Peterson ( Modern Office Management, 1956)
dikenal dengan 2 macam rencana :
1.Rencana Urutan (serial plan)
2.Rencana Sejajar (Paraflel Plan)
2)Sentralisasi Dan Spesialisasi
Pekerjaan Perkantoran
Dalam hubunganya dengan organisasi
keseluruhanya maka pengorganisasian tatausaha dapat memakai asas pemusatan
(sentralisasi) atau asas pemencaran (desentralisasi).
a)
Asas Pemusatan
Dengan asas ini semua kerja
perkantoran dalam organisasi yg bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh
sebuah satuan organisasi yg berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi
yg memikul pekerjaan-pekerjaan operatif.
b) Asas
Pemencaran
Berdasarkan asas ini masing-masing
satuan organisasi dalam seluruh organisasi di samping melaksanakan tugas-tugas
induknya juga melakukan semua kerja ketatausahaan yg terdapat dalam
lingkunganya sendiri.
→Untuk dijadikan pedoman
dalam menerapkan kedua asas itu pada setiap organisasi kantor,
kepustakaan dan praktek administrasi perkantoran di luar negri umumnya
menetapkan pengertian tentang fungsi-fungsi pelayanan yg bersifat pusat (
central service functions). Fungsi-fungsi ini kemudian dilembagakan menjadi
central service units (satuan-satuan pelayanan pusat). Menurut Littlefield
dan Peterson, segi-segi tatausaha yg seringkali dibentuk menjadi satuan
pelayanan pusat itu ialah aktivitas-aktivitas:
-mail (pengiriman surat-surat)
-files ( pemeliharaan berkas-berkas)
-transcription ( tata hubungan)
-duplicating (penggandaan warkat)
-tabulating(pendaftaran)
-reception (penerimaan tamu)
Supplies ( pengadaan material
tatausaha)
-building service (pelayanan yg
menyangkut pergedungan).
Cara pengorganisasian tersebut di
atas merupakan jalan tengah di antara 2 kutub pelaksanaan sentralisasi
sepenuhnya dan desentralisasi seluruhnya dalam bidang tatausaha.
Menurut Geoffrey Mills dan
OliverStandingford (office Organization and Method,
1978), spesialisasi dalam pekerjaan perkantoran hanya boleh dijalankan untuk
mencapai salah satu dari tujuan-tujuan yang berikut :
a.
To separate different skills ( Memisah-mesihkan keterampilan-keterampilan yang
berlainan).
b. To
separate simple from complex tasks (Memisahkan tugas yang sederhana dari tugas
yang rumit).
c.
To use specialized knowledge (Mempergunakan ppengetahuan khusus).
d. To
permit independent checking (Memungkinkan pemeriksaan tersendiri).
e.
To prevent fraud (Mencegah kecurangan).
2) Jabatan Sekretaris
dan Unit Sekretaris.
Pegawai tersebut lazimnya dinamakan
sekretaris. Untuk jelasnya kadang-kadang juga disebut sekretaris pribadi
(private secretary) apabila ia menyelenggarakan surat-menyurat yang bersifat
pribadi atau rahasia dari pimpinanya.
Menurut sebuah buku pegangan
singkat yang disiapkan oleh 2 penulis Filiphina, istilah “secretary” diartikan
sebagai:
“an assistant to a chief who
takes dictation, prepares correspondence, receives visitors, checks or reminds
her chief of his official engagements or appointments and performs many other
related duties that increase the effectiveness of the chief”.
(Seorang pembantu dari seorang
kepala yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat , menerima tamu-tamu
, memerikasa atau mengingatkan kepalanya mengenai kewajibanya yang resmi atau
perjanjianya dan melakukan banyak kewajiban-kewajiban lainnya yang berhubungan
guna meninggikan efektivitas dari kepala itu.)
Perkataan Inggris “secretary”
itu berasal dari kata Perancis kuno “secretaire” yang pada giliranya
berasal dari bahasa latin, yaitu:
-secretarium/secretaries : artinya a
confidential officer ( seorang pejabat yang dipercaya menyimpan rahasia).
-secret-us : artinya secret
(rahasia).
Jadi pada permulaanya
sekretaris adalah seseorang petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan
rahasia.
Akhirnya tugas sekretaris itu
dapat diperluas dengan segi-segi tatausaha lainnya sepertin misalnya memelihara
dokumen-dokumen, menyambung atau menerima telepon, mencatat
perjanjian-perjanjian dari kepalanya, atau menyusun risalah-risalah rapat.
Sebagai sekedar contoh mengenai
sekretaris yang mempunyai peranan sebagai manager dapatlah dikemukakan
jabatan-jabatan yang sebagai berikut:
a)
Sekretaris jenderal pada tingkat internasional.
b)
Secretary di tingkat pemerintahan nasional Amerika Serikat.
c)
Sekretaris pada tingkat lokal.
Pada pokoknya sekretaris adalah
satuan organisasi yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang tatausaha. Namun sejalan dengan kecenderungan pada jabatan
sekretaris, tugas-tugas sebuah sekretaris juga tampak meluas sehingga
sering-sering meliputi bidang-bidang kepegawaian , keuangan, perbekalan, dan
hubungan masyarakat.
→Ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi sebuah sekretaris adalah sebagai
berikut:
-Sincerity (kesungguhan, yaitu minat
yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan, atasan, perusahaan, dan masa depannya)
-Dedication (pengabdian, yaitu
kesanggupan menyisihkan kepentingan pribadi untuk urusan kantornya)
-dan Ambition (cita-cita , yaitu
menetapkan suatu tujuan dan hasrat untuk menacapai tujuan itu).
→Mengenai berbagai ketrampilan yang
sangat penting bagi sekretaris menurut Blackburn menyangkut :
-Tatausaha umum : pengetahuan kearsipan,
penggandaan warkat, dan perlengkapan
kantor lainnya.
-Bahasa : bicara dan menulis,
tatabahasa dan aturan ejaan.
-Mesin: berbagai mesin perkantorran
yang lazim.
-Angka: kemmpuan berhitung.
-Hubungan masyarakat :
tekhnik-tekhnik yang berhubungan dengan public yang menimbulkan kesan baik
seperti mendengarkan pembicaraan secara cermat dan bekerja secara
efisien.
-Steno : menulis dengan huruf steno
untuk mencatat dikte atau pembicaraan telepon.
-Telepon : Pemakaian telepon secara
tepat.
-Pengetikan : Pemakaian mesin tik
yang tangkas.
Demikianlah , jabatan sekretaris
yang memberikan kemungkinan luas dalam pelayanaan perkantoran dewasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar