Thursday, 5 April 2012, 23:20
by admin
Nayla : “Assalamu alaikum nek, nenek mau kemana?”
Nenek : “Nenek mau kerumah cucu nenek, tapi alamatnya lupa”.
Nathan : “Aduh kak, kasihan sekali nenek ini. Bagaimana kalau kita bantu nenek ini kak?”
Nayla : “Iya dek. Nek mampir dulu yuk kerumah kita yuk, nanti kita antar nenek mencari rumah cucunya setelah shalat dzuhur ini”.
Nenek tersebut akhirnya mau mampir kerumah dua anak tersebut.
Sampai dirumah mereka disambut olah ibunya. Kemudian mereka menceritakan perihal yang terjadi dengan nenek tersebut. Ibu mereka mau mengerti dan akan ikut membantu untuk mencari cucu nenek tersebut.
Sesuai janji mereka kepada nenek, mereka berdua membantu nenek mencari cucunya setelah mengerjakan shalat dzuhur.
Tiba di satu rumah yang begitu besar, mereka coba untuk bertanya kepada salah seorang penjaga rumah.
Nayla : “Assalamu’ alaikum pak, saya mau tanya kira2 bapak tahu rumah Jihan nggak ya? Anaknya bapak Sutisna?”
Penjaga rumah : “Ade dari mana?”
Nayla dan Nathan menceritakan sedikit tentang nenek.
Penjaga rumah : “Ade beruntung, disinilah rumah pak Sutisna, dan Jihan anaknya”.
Nayla dan Nathan begitu senang akhirnya sudah menemukan tempat tinggal yang dicari oleh nenek.
Nenek pun diantar masuk kerumah.
Didalam rumah mereka bertemu dengan Jihan, Jihan menangis melihat nenek datang.
Setelah lama berbincang bincang sang nenek bercerita, Nayla dan Nathan teringat akan waktunya shalat.
Jihan mempersilahkan mereka berdua untuk shalat dirumahnya.
Setelah selesai shalat Ashar mereka ijin pamit pulang. Walaupun berat rasanya Jihan dan nenek membiarkan mereka pulang.
Sesampainya dirumah mereka menceritakan kepada ibu apa yang tadi siang mereka alami. “Ibu ikut senang dengan apa yang telah kalian lakukan”.
Beberapa Нari kemudian setelah mereka menolong nenek, sepulang dari sekolah mereka melihat banyak sekali mobil didepan rumah. Dan ketika mereka melihat ke dalam rumah, tanpa disangka ada nenek, Jihan, pak Sutisna dan istrinya.
Mereka ikut menyambut kedatangan dua anak ini. Nayla dan Nathan pun senang sambil memeluk sang nenek. Lama juga keluarga pak Sutisna berkunjung ke rumah Nayla, sampai akhirnya di malam Нari mereka pamit untuk pulang. Pak Sutisna memberikan sebuah amplop kepada ibu. Tanpa diduga hadiah dari pak Sutisna adalah voucher untuk berangkat umroh, ibu menangis bahagia sambil memeluk Nayla dan Nathan. Begitu indah terasa bila kita saling mengasihi kepada sesama.
Wulandarihermawan @ymail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar