KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Sony Dwi Kuncoro
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sony Dwi Kuncoro kini tengah memetik buah kerja kerasnya untuk kembali bersinar di kancah perbulutangkisan dunia.
Beberapa tahun lalu, ia mengalami cedera pinggang yang membuat penampilannya merosot dan peringkatnya pun terlempar dari 100 besar.
Sony sempat mengalami masa-masa suram saat cedera begitu mengganggunya, baik saat latihan maupun bertanding. Tak jarang, ia harus angkat koper lebih awal karena gagal melewati lawan-lawan yang di atas kertas seharusnya bisa dikalahkannya.
Perlahan tapi pasti, Sony bangkit dan mulai tampil lebih baik di pertandingan yang diikutinya. Tahun lalu, ia mampu memetik dua gelar di ajang Thailand dan Indonesia Grand Prix Gold 2012.
Tak heran jika peringkatnya pun merangkak naik. Minggu lalu, ia masih bercokol di peringkat 10 dunia. Setelah berhasil menembus babak semifinal turnamen kelas premier di Korea Open minggu lalu, Sony mendapat 7.700 poin dan peringkatnya pun meroket hingga ke posisi lima dunia.
"Ini adalah buah kerja keras saya, kadang percaya nggak percaya juga saya bisa kembali lagi. Rasanya, dalam hati ini menangis kalau ingat dulu berjuang dari peringkat 100 lebih. Saya tidak ingin hal itu terjadi lagi, tidak mau peringkat saya turun lagi," kata Sony kepada badmintonindonesia.ya.
Berdiri di peringkat lima dunia membuat Sony menjadi tunggal putra terkuat Indonesia saat ini, menggeser posisi Simon Santoso yang kini turun dua peringkat ke peringkat sembilan dunia. Jika Sony mampu tampil stabil, bukan tak mungkin ia akan menjadi tunggal putra pertama di skuat Sudirman Cup yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Mei mendatang.
"Menurut saya, tiap atlet itu harus ada keinginan menjadi yang pertama, jangan mau jadi yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Tentunya saya ingin sekali jadi tunggal putra terbaik," ungkap Sony.
Sony juga mengungkapkan bahwa dirinya masih menyimpan keinginan untuk berlaga di Olimpiade Brasil 2016. Sony merupakan peraih medali perunggu tunggal putra di Olimpiade Athena 2004.
Selain Sony, pebulu tangkis tunggal putri Linda Wenifanetri juga mengalami kenaikan peringkat yang cukup signifikan. Minggu lalu, Linda yang bertengger di posisi 25 dunia kini berada di peringkat 21.
Beberapa tahun lalu, ia mengalami cedera pinggang yang membuat penampilannya merosot dan peringkatnya pun terlempar dari 100 besar.
Sony sempat mengalami masa-masa suram saat cedera begitu mengganggunya, baik saat latihan maupun bertanding. Tak jarang, ia harus angkat koper lebih awal karena gagal melewati lawan-lawan yang di atas kertas seharusnya bisa dikalahkannya.
Perlahan tapi pasti, Sony bangkit dan mulai tampil lebih baik di pertandingan yang diikutinya. Tahun lalu, ia mampu memetik dua gelar di ajang Thailand dan Indonesia Grand Prix Gold 2012.
Tak heran jika peringkatnya pun merangkak naik. Minggu lalu, ia masih bercokol di peringkat 10 dunia. Setelah berhasil menembus babak semifinal turnamen kelas premier di Korea Open minggu lalu, Sony mendapat 7.700 poin dan peringkatnya pun meroket hingga ke posisi lima dunia.
"Ini adalah buah kerja keras saya, kadang percaya nggak percaya juga saya bisa kembali lagi. Rasanya, dalam hati ini menangis kalau ingat dulu berjuang dari peringkat 100 lebih. Saya tidak ingin hal itu terjadi lagi, tidak mau peringkat saya turun lagi," kata Sony kepada badmintonindonesia.ya.
Berdiri di peringkat lima dunia membuat Sony menjadi tunggal putra terkuat Indonesia saat ini, menggeser posisi Simon Santoso yang kini turun dua peringkat ke peringkat sembilan dunia. Jika Sony mampu tampil stabil, bukan tak mungkin ia akan menjadi tunggal putra pertama di skuat Sudirman Cup yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Mei mendatang.
"Menurut saya, tiap atlet itu harus ada keinginan menjadi yang pertama, jangan mau jadi yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Tentunya saya ingin sekali jadi tunggal putra terbaik," ungkap Sony.
Sony juga mengungkapkan bahwa dirinya masih menyimpan keinginan untuk berlaga di Olimpiade Brasil 2016. Sony merupakan peraih medali perunggu tunggal putra di Olimpiade Athena 2004.
Selain Sony, pebulu tangkis tunggal putri Linda Wenifanetri juga mengalami kenaikan peringkat yang cukup signifikan. Minggu lalu, Linda yang bertengger di posisi 25 dunia kini berada di peringkat 21.
Editor :
A. Tjahjo Sasongko
Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini.
-
Jumat, 18 Januari 2013 | 10:19 WIBmaju terus son.....
Kirim Komentar Anda
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan.
Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan
KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
<a
href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a5db634e&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=110&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a5db634e'
border='0' alt='' /></a>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar