Sabtu, 13 Oktober 2012

01.manajemen pendidikan olahraga

01. MANAJEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA JASMANI

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya  mengatur. Dalam  hal  mengatur, akan timbul masalah, problem,  proses,  dan pertanyaan tentang apa yang diatur, siapa yang mengatur,  mengapa harus  diatur,  dan apa tujuan pengaturan  tersebut.  Selain  itu manajemen juga menentukan tujuan yang ingin di capai dan  proses nya untuk mencapai tujuan itu.
Pengertian Manajemen adalah  ilmu dan  seni  yang  mengatur proses  pemanfaatan  sumber daya manusia dan  sumber-sumber  lain secara  efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Manajemen Pendidikan jasmani adalah ilmu dan seni yang mengatur  proses   pemanfaatan sumber daya manusia  dan  sumber-sumber lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan  pendidikan jasmani.
2.  Arti Pentingnya Manajemen
Ilmu  manajemen tidak hanya dimonopoli oleh  dunia  industri atau perusahaan-perusahaan, tetapi semua kegiatan yang  berhubungan dengan kelompok-kelompok manusia pasti menggunakan manajemen. Oleh karena itu kuliah manajemen hampir diberikan kepada  seluruh jurusan  di  Universitas maupun di IKIP, tidak  ketinggalan  juga pada mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Mengapa setiap Fakultas/ Jurusan perlu  diberikan  kuliah manajemen. Jawaban terhadap pertanyaan ini  seperti  diungkapkan oleh  Nitisemito  (1989:14) misalnya, seorang dokter  yang  harus memimpin sebuah rumah sakit, seorang hakim yang mengepalai sebuah pengadilan,  seorang  ahli  farmasi yang  harus  memimpin  sebuah pabrik obat dan sebagainya, semua memerlukan manajemen.
Pada  mahasiswa  Jurusan Pendidikan  Jasmani  dan kesehatan tidak  jarang  di masyarakat nanti akan menjadi  kepala  sekolah, Kapala  bagian, kepala Biro, menjadi pemimpin sebuah klub atau  perkumpulan olahraga, manajer perkumpulan olahraga, ketua panitia pertandingan/kompetisi, dan lain sebagainya. Semua itu jika ingin berhasil dalam memimpinnya harus menggunakan manajemen yang baik.
Selain itu manajemen pendidikan jasmani yang terpenting adalah untuk mengemban tugas-tugas guru penjas. Tousignant dan Siedentop (1982) dalam Rusli, dkk. (2002) mengklasifikasikan kegiatan yang dilakasanakan oleh guru pendidikan jasmani menjadi:
1)        Tugas manajerial, mencakup pengecekan kehadiran dan kelengkapan pakaian.
2)        Tugas instruksional yang difokuskan pada fase transisi, mencakup pengorganisasian kelompok, dan penempatan serta pengaturan perlengkapan.
Tugas yang diemban guru pendidikan jasmani untuk mencapai taraf efektivitas pengajaran yang memuaskan mencakup beberapa dimensi menajemen, meliputi:
1)        manajemen tugas-tugas ajar,
2)        manajemen perilaku, dan
3)        manajemen waktu serta perlengkapan, Guru memainkan peraranan sebagai perencana, manajer, kolega, profesional pendidikan jasmani, konselor (guru pembimbing), dan representatif sekolah (Siedentop, dkk. 1984, dalam Rusli. dkk.,2002).
Kenyataan di lapangan sering guru-guru pendidikan jasmani di Indonesia, mengadakan dan menyiapkan sendiri alat-alat dan perlengkapan pengajaran yang diperlukan. Guru Pendidikan jasmani juga sering dipercaya  untuk menangani anak-anak bermasalah. Anak yang bermasalah akan cepat diketahui oleh guru penjas  waktu mereka mengikuti pelajaran penjas.
  1. 3. Manajemen Pendidikan dan Manajemen Pendidikan Jasmani

Para  ahli pendidikan menyadari bahwa  fungsi  dan prinsip-prinsip manajemen dalam berbagai lapangan memiliki persamaan,  baik dalam proses maupun tujuannya, namun  dalam  kegiatan pendidikan jasmani dan pendidikan pada umumnya mempunyai kekhususan  yang  tidak dapat disamakan dengan  kegiatan-kegiatan  lain, diluar pendidikan. Jika dalam perusahaan ada manajemen  produksi, manajemen penjualan (marketing), tetapi pada manajemen pendidikan tidak kita temukan manajemen penjualan. Obyek utama yang dikelola perusahaan  atau  industri  adalah  benda-benda/  barang  mentah, tetapi pada pendidikan adalah sesuatu yang hidup atau anak didik. Tujuan  perusahaan  untuk memperoleh keuntungan yang  besar  atau menghasilkan produksi yang banyak dan berkualitas tinggi,  tetapi hasil  produksi  dan  kualitas  tinggi  pada  tujuan  pendidikan,  berbeda sifatnya.
Perbedaan  manajemen pendidikan dan perusahaan pada  umumnya terletak  pada  prinsip-prinsip operasionalnya,  dan  bukan  pada prinsip-prinsip manajemen yang umum.
4. Unsur Dan Fungsi Pokok Manajemen Pendidikan Jasmani
Unsur-unsur  dan fungsi-fungsi pokok  manajemen  pendidikan jasmani tidak terlepas dari fungsi manajemen pada umumnya.


02.Perbedaan Antara Manajemen Pemasaran dan Manajemen Penjualan

Banyak orang dan beberapa ekskutif bisnis belum memahami perbedaan antara penjuaaln dan pemasran. Banyak orang berfikir bahwa kedua istilah itu sama. Padahal masing-masing mempunyai konsep yang berbeda.

Di bawah konsep penjualan, sebuah perusahaan membuat produk dan kemudian mendayagunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen membeli produknya. Ini berarti bahwa perusahaan mengarahkan permintaan konsumen agar sesuai denngan supply yang diajukan. Sebaliknya dibawah konsep pemasaran perusahaan menjajaki apa yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan keinginan konsumen dan sekaligus memperoleh laba. Disini perusahaan menyesuaikan supply mereka untuk memenuhi permintaan konsumen.

Mengelola Sistem PemasaranSebuah perusahaan harus merencanakan, melaksankan dan menilai system pemasarannya. Artinya, orgnisasi harus mengelola
(me-manage) upaya pemasarannya dengan efektif. Sebuah program pemasaran yang efektif penting bagi kesejahteraan sebuah perusahaan, siapa yang bertanggung jawab? Tidak lain adalah ppihak manajemen perusahaan. Keberhasilan sebuah perusahaan tergantung sepenuhnya pada mutu manajemennya.

Proses Manajemen

Proses manajemen yang diterapkan di pemasaran pada dasarnya terdiri dari :
1. perencanaan sebuah program perencanaan
2. pelaksanaannya
3. penilaian serta evaluasi atas prestasinya.

Tahap perencanaan menetapkan tujuan dan memilih strategi serta taktik untuk mencapinya. Tahap pelaksanaan mencakup pembentukan organisasi pemasaran dan pengisian stafnya serta pengarahan jalannya operasi agar sesuai dengan rencana. Tahap penilaian prestasi adalah contooh yang bagus dari proses manajemen yang saling berkaitan dan memiliki sifat dasar bersinambung. Artinya, penilaian adalah peninjauan ke belakang dan peninjauan ke depan sekaligus, yaitu sebuah banang merah antara prestasi pada waktu silam dan perencanaan serta operasi pada masa yang akan datang.








03.KEMISKINAN DAN SOLUSINYA
Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuatnya semakin terpuruk.
Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan, pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.
Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Peran serta pekerja sosial dalam menagani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam memberikan masukan (input) dan melakukan perencanaan strategis tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.



Pengertian kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
  Konsep Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompoknya dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut
Tiga dimensi (aspek atau segi) kemiskinan,yaitu:Pertama, kemiskianan multidimensi artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskiananpun memiliki banyak aspek. Diliahat dari kebijakan umum kemmiskinan meliputi aspek primer yang berupa mikin akan asset-aset, organisaisi politik dan pengetahuan serta keterampilan san aspek yang sekunder yang berupa miskin jaringan social dan sumber-sumber keuangan dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut memanifestasikan dirinya dalam bentuk kekurangan gizi,air dan perumahan yang tidak sehat dan perawatan kesehatan yang kurang baik serta pendisikan yamg juga kurang baik.
Kedua, Aspek kemiskinan tadi saling berkaitn baik secara maupun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salh satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek lainnya.
Ketiga, bahwa yang miskin adalah manusianya baik secara individual mupun kolektif. Kita seering mendengar perkataan kemiskinan pesesaan (rural proferty) dan sebagainya, namun ini bukan desa atau kota, an sich yang mengalami kemiskianan tetapi orang – orang atau penduduk atau juga manusianya yang menderita miskin jadi miskin adalah orang-orangnya penduduk atau manusianya
Adapun cirri-ciri kemiskinan pada umumnya adalah. Pertama pasda umumya mereka tidak memiliki factor produksi seperti tanah modal ataupun keterampilan sehingga kemmpuan untuk memperoleh pendapatan menjadi terbatas. Kedua mereka tidak memmiliki kemungkinan untk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri. Ketiga tingkat poendidikan rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan penghasilan. Keempat kebanyakan mereka tinggal di pedesaan. Kelima mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak didujung oleh keterampilan yang memadai.



Proses perencanaan transportasi


Proses perencanaan transportasi
Diawali dengan identifikasi awal kenapa perencanaan diperlukan, dilanjutkan dengan pengumpulan informasi mengenai pola perjalanan melalui survai asal tujuan beserta pengumpulan data sekunder, modelling dan dilanjutkan dengan membuat perkiraan permintaan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dirumuskan kebijakan untuk menghadapi masa yang akan datang dan sebagai tahapan terakhir adalah penyusunan rumusan rencana yang akan dikembangkan pada masa yang akan datang beserta jadwal waktunya.

Jangka waktu rencana

Cakrawala perencanaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  • Rencana jangka pendek
  • Rencana jangka menengah
  • Rencana jangka panjang